Teknik pemasaran berdasarkan target pasar bisa dibagi menjadi beberapa macam tergantung jenis target yang kamu tentukan. Nah, kali ini mimin akan menelaah mengenai teknik pemasaran atau teknik marketing berdasarkan jenis konsumen.
Jadi target pasar berdasarkan konsumen juga bisa dibagi menjadi beberapa macam, tapi kali ini target yang akan kita bahas adalah pemasaran ke pemilik bisnis usaha lain ataupun pemakai untuk konsumsi sendiri.
Contoh mudahnya seperti ini, kamu punya produk telur. Bila kamu jual ke restaurant maka kamu menjual ke pemilik usaha lain, karena telur tidak dipakai untuk makan sendiri maka hal ini disebut dengan B2B (Business to Business).
Akan tetapi kalau kamu jadi penjual dipasar dan menjual ke ibu ibu untuk dimakan keluarganya, itu artinya B2C (Business to consumer).
Nah, kini kamu sudah mengerti apa itu B2B dan B2C, sekarang mimin akan menjelaskan keuntungan dan kerugian dari kedua hal tersebut.
Bila kamu menargetkan produk kamu untuk B2B hal ini cukup memakan biaya, kenapa? Bayangkan sebuah perusahaan bila ingin memasok produk telur tentunya membeli sekitar 10 kilo minimal atau bahkan bisa mencapai 100 kilo dalam 1 hari, jadi untuk target pasar ini modal kamu harus kuat.
Karena pembayaran juga dilakukan dengan system jatuh tempo yang biasanya mencapai 2 minggu. Untuk B2C modal awal kamu lebih kecil karena setiap transaksi akan langsung terlunasi, dan penjualannya pun tidak sebesar B2B.
Akan tetapi kalau kita melihat dari sisi keuntungan di masa yang akan dating nantinya. Menjual kepada perusahaan bisnis lain akan menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Kedua target ini memerlukan Teknik yang berbeda, dan ini akan mimin jelaskan dibawah ini secara singkat.
Teknik Pemasaran B2B
Bila kamu ingin menargetkan produk untuk dijual kepada pelaku bisnis lain, maka kamu harus fokus kepada produkmu dari sisi efisiensi waktu, kualitas produk dan harga.
Jadi karena perusahaan yang kamu jual tidak mengkonsumsi sendiri produk yang dibeli, maka mereka tidak terlalu memikirkan efek dari produk kamu.
Sehingga bila kamu menjelaskan Panjang lebar tentang kegunaan produkmu bila dikonsumsi ke Manajer purchasing, mereka tidak akan peduli.
Yang ingin mereka tahu adalah, bisa dapat murah ga kalau beli banyak? Proses pengiriman bisa cepat ga? Stock kamu kuat tidak kalau pesan banyak? Karena mereka menggunakan produk kamu untuk memproduksi produk mereka.
Jadi untuk memasarkan produkmu ke perusahaan lain, yang kamu butuhkan adalah logika dan pikirikan bagaiman mereka akan merasa diuntungkan dengan membeli produk dari perusahaanmu.
Teknik Pemasaran B2C
Untuk pemasaran dengan target konsumen langsung atau B2C, kebalikan dari perusahaan. Yang harus kamu jelaskan kepada pembeli adalah keuntungan atau efek setelah mengkonsumsi produk kamu.
Jadi disini jangan terlalu membahas masalah harga akan tetapi jelaskan kelebihan dari produkmu dari sisi sang pemakai.
Contoh bila menjual produk kecantikan, maka kamu harus jelaskan, bila pakai produk kamu dijamin nih kulit bisa kembali putih dan bebas kerutan, bukan membahas keuntungan seperti. Ibu kalau beli ini bisa dijual lagi karena kami kasih harga murah.
Dari sini sudah terlihat perbedaan pemasaran B2b dan B2C, bila kamu memang berniat menekuni bisnis ada baiknya kalian membuat rencana, dari personal branding untuk produk kamu hingga target pasar untuk produk yang akan kamu buat.
Sumber:
TheBalance: Understanding the Differences Between B2B and B2C Marketing